TEGANGAN LISTRIK DROP

Drop Tegangan Listrik: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menghitungnya

Sumber gambar : ayoriset.com

Staniacivil.com - Drop tegangan listrik adalah fenomena yang sering terjadi dalam sistem kelistrikan, baik di rumah tangga maupun industri. Memahami konsep ini penting untuk memastikan efisiensi dan keamanan dalam penggunaan listrik. 

Artikel ini akan membahas pengertian drop tegangan, penyebabnya, serta rumus untuk menghitung drop tegangan secara akurat.

Apa Itu Drop Tegangan Listrik

Drop tegangan listrik (voltage drop) adalah penurunan tegangan yang terjadi saat arus listrik mengalir melalui suatu penghantar, seperti kabel atau komponen listrik lainnya. Penurunan ini terjadi karena adanya resistansi atau hambatan dalam penghantar tersebut. Semakin panjang kabel atau semakin besar arus yang mengalir, semakin besar pula drop tegangan yang terjadi.

Drop tegangan yang berlebihan dapat menyebabkan peralatan listrik tidak berfungsi optimal, bahkan merusak perangkat elektronik. Oleh karena itu, penting untuk menghitung dan meminimalkan drop tegangan dalam instalasi listrik.

Penyebab Drop Tegangan Listrik

Beberapa faktor yang menyebabkan drop tegangan antara lain:

1. Resistansi Kabel : Setiap kabel memiliki resistansi internal yang menghambat aliran arus listrik, menyebabkan penurunan tegangan.
2. Panjang Kabel : Semakin panjang kabel, semakin besar resistansi dan drop tegangan yang terjadi.
3. Arus Listrik : Semakin besar arus yang mengalir, semakin besar pula drop tegangan.
4. Jenis Material Kabel : Material kabel seperti tembaga atau aluminium memiliki resistivitas yang berbeda, memengaruhi besar kecilnya drop tegangan.
5. Suhu Lingkungan : Suhu tinggi dapat meningkatkan resistansi kabel, sehingga memperbesar drop tegangan.

Rumus dan Cara Menghitung Drop Tegangan

Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung drop tegangan :

Vr = (√3 x P x L x I x Cosphi ) / A

Vr    = tegangan drop

P      = tahanan jenis(Rho)

L      = panjang kabel penghangar

I       = besaran arus

Cos phi = faktor daya

A      = luas penampang

Contoh cara menghitung tegangan drop

Kabel tembaga ukuran 95mm sepanjang 500meter dialiri arus 200ampere dengan Tegangan 380volt, Cos phi : 0.8

pertanyaan :

Berapakah tegangan yang drop?

Diketahui :

P(tahanan jenis kabel tembaga) = 0.0000000172 ohm mm2/meter

L(panjang kabel) = 500meter

I(besaran arus) = 200 ampere

Cos phi = 0.80

A(luas penampang) = 95mm

Jawaban :

Vr = (√3 x P x L x I x Cosphi ) / A

Vr =(1.732 x 0.0000000172 x 500 x 200 x 0.80) : 0.000095m

Vr = 0.002383232 / 0.000095

Vr = 25.08 volt

Jadi, jika tegangan yang drop pada kasus ini adalah 25.08volt. maka, besaran tegangan akhir diujung kabel itu adalah 380volt - 25.08volt = 354.92volt atau drop 6.6%

Cara Meminimalkan Drop Tegangan

1. Gunakan Kabel dengan Luas Penampang yang Sesuai : Kabel dengan luas penampang lebih besar memiliki resistansi lebih kecil.
2. Perpendek Jarak Instalasi : Semakin pendek kabel, semakin kecil drop tegangan.
3. Pilih Material Kabel yang Tepat : Tembaga memiliki resistivitas lebih rendah dibandingkan aluminium.
4. Hindari Beban Berlebih : Pastikan arus listrik tidak melebihi kapasitas kabel.

Kesimpulan

Drop tegangan listrik adalah hal yang wajar dalam sistem kelistrikan, tetapi harus dikendalikan agar tidak mengganggu kinerja peralatan listrik. Dengan memahami rumus dan faktor-faktor yang memengaruhi drop tegangan, Anda dapat merancang instalasi listrik yang efisien dan aman. Selalu pastikan untuk menghitung drop tegangan sebelum melakukan instalasi listrik, terutama untuk jarak yang jauh atau beban yang besar.

Demikian ulasan singkat kami tentang drop tegangan listrik.  jika ada tulisan,kalimat dan penyebutan yang salah atau keliru, mohon dikoreksi, komen dan diskusi dengan meng-klik post a comment dibawah agar kita bisa perbaiki.

Semoga bermanfa'at. Terimakasih.

Penulis : Clou Cia

Editor : Ardy Stania
Sumber : PLN,wijayaelektrik.com, ayoriset.com dan sumber referensi yang kompeten dan terpercaya